Postingan

Pilih

Dunia memisah dua. Kiri dan kanan. Benar dan salah. Hitam dan putih. Tak ada yang tengah-tengah. Kau memihak mana? Jangan buta. Buka mata. Hidupkan hati. Ini menjadi penentu pulangmu nanti. (Vivi Aramie)

Cinta

Cinta itu adalah daun-daunan yang berguguran, bunga-bunga yang mekar serta buah-buahan yang matang. Cinta itu adalah lebah-lebah yang menghasilkan madu, sapi-sapi yang menghasikan susu, ikan-ikan yang terus bertumbuh. Cinta itu adalah sunyi suara pada mulut. Tubuh yang berdiri lalu bersujud. Cinta adalah malam, siang, sore, lalu pagi kembali. Cinta adalah sketsa-Nya untuk kita; manusia. Apakah kau merasa? Ah cintaaa (Vivi Aramie)

Bening

Aku mengumpul jejak. lalu kupajang dalam kepala. menerka. tak apa. kau diam saja. aku yang punya hidup untuk ditertawa. memancing gemuruh yang sebenarnya ingin adalah bening. tak apa. terlihat bukan berarti sebenarnya. aku; tetap; selalu; menginginkan bening. meski gemuruh menghadirkan keruh di kedua bola matamu yang bening. Vivi Aramie

Semoga

Menyusun huruf menjadi kata. lalu menjelma kalimat yang semoga kau ingat. dan diantara hujan kata-kata yang kubuat. ku harap tak mambuatmu demam lalu sakit. aku hanya ingin menunjukkn pelangi; warna-warni. dari sisiku. yang semoga tak begitu sulit untuk kau mengerti. (Vivi Aramie)

Tidakkah kau cemburu?

Riuh doa-doa melesat ke langit, Menguncang kala fajar hingga senja, Membangunkan setiap hati yang mati. Aku tak terkecuali. Hei, kau   yang berselimut, yang menghabiskan malam dengan dengkuran. Menjalani siang dengan kealpaan. Lihat, buka matamu. Diseberang bumi sana, Terlihat uwais yang mengendong ibunya, Menantang terik, hujan, sungai, rawa apapun yang ada dihadapannya. Yang membeli surga dengan baktinya. Tidakkah kau cemburu? Hey dengar, pasang telingamu. Lagi-lagi diseberang bumi sana, terdengar “AHAD, AHAD” ada yasir beserta keluarganya. Yang membeli surga dengan jiwa dan raganya. Tidakkah kau cemburu? Lalu perhatikan, Di seberang bumi sana ada kaum muhajirin, yang diboikot, kelaparan, tak ada apapun. Yang membeli surga dengan sabarnya. Tidakkah kau cemburu? Ah, tentang surga; Apakah kau lupa dengan firmanNYA? “Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan seperti yang dialami orang-orang

kumohon jangan hujan

Gambar
Engkau tahu? bertemu denganmu saja sudah sungguh membahagiakan.  Tak perlu kau berkata. Sebab cinta dan kekhawatiranmu padaku sudah kubaca.  Berkali-kali. ah, raut wajahmu sudah terlalu tua. Engkau lelah? Diammu menghadirkan mendung diwajahku. Kumohon jangan hujan. kali ini jangan. sungguh tak ingin kutampakkan hujan ini raut diwajahmu. (Vivi Aramie)  _Ayah_

Mengingat

Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian. Karena kematian itu, jika diingat oleh orang yang sedang dalam kesusahan hidup, maka akan bisa meringankan kesusahannya. Dan jika diingat oleh orang yang sedang senang, maka akan bisa membatasi kebahagiaannya. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Hakim, Shahih Al-Jami'ush Shaghir no.1222)