Tidakkah kau cemburu?
Riuh doa-doa melesat ke langit,
Menguncang kala fajar hingga senja,
Membangunkan setiap hati yang mati. Aku tak terkecuali.
Hei, kau yang berselimut, yang
menghabiskan malam dengan dengkuran.
Menjalani siang dengan kealpaan.
Lihat, buka matamu.
Diseberang bumi sana,
Terlihat uwais yang mengendong ibunya,
Menantang terik, hujan, sungai, rawa apapun yang ada dihadapannya.
Yang membeli surga dengan baktinya.
Tidakkah kau cemburu?
Hey dengar, pasang telingamu.
Lagi-lagi diseberang bumi sana, terdengar “AHAD, AHAD” ada yasir beserta
keluarganya.
Yang membeli surga dengan jiwa dan raganya.
Tidakkah kau cemburu?
Lalu perhatikan,
Di seberang bumi sana ada kaum muhajirin, yang diboikot, kelaparan, tak
ada apapun.
Yang membeli surga dengan sabarnya.
Tidakkah kau cemburu?
Ah, tentang surga;
Apakah kau lupa dengan firmanNYA?
“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang
kepadamu cobaan seperti yang dialami orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka
ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang dengan berbagai cobaan,
sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersama mereka berkata, “kapankah
datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
(Albaqarah 214)
Kau tahu?
Rohingya adalah uwais, yasir, dan muhajirin masa kini.
Tidakkah kau cemburu?
(Vivi Aramie)
Komentar
Posting Komentar