Langit-Langit Kata

aku diam, bukan berarti tak ada kata yang indah yang bisa kuucapkan untukmu. aku biasa, bukan berarti aku tak faham apa yg kau mau. aku egois, bukan berarti aku tak peduli atas sikapmu. aku marah, bukan berarti aku benci dengan tingkahmu. namun, aku memiliki cara untuk menghargai semua yang kau berikan untukku. Percayalah; betapa aku peduli kpadamu dibalik diamku. betapa aku faham atas inginmu dibalik biasanya sikapku. dan betapa aku menyayangimu dibalik keegoisan sikapku.  kawan, i ni caraku. (Vivi Aramie)

Tadi pagi aku betemu hujan. dia memeluku dengan dinginya. menembus tulang merasuk kesetiap sel-sel darahku. aku diam; karena tak mampu melawan. aku berfikir panjang di pelukannya. terlintas satu kata, "aku malu". kenapa? ada yang tau? ya. aku malu pada hujan.. yang hampir setiap kedatangannya mendapat cacian. tapi tetap ia diam dan memberi pelukan. dan aku juga malu pada matahari. yang karena teriknya selalu di benci, namun ia tetap menyinari. apa aku yang tak tau diri. aku malu sendiri. mereka lebih tangguh dari yang kusadari. akku malu.    (Vivi Aramie)